Pria dan wanita ibarat langit n bumi. mreka adl slh satu pasangan dasar yg diciptakan Allah. mereka berarti ketika mereka saling memberi n menerima pengaruh. tidak akan pernah ada pria tanpa wanita. pria n wanita adl satu ksatuan yg unik, dimana salah satunya tdk mempunyai makna tanpa keberadaan yg lainnya. jika salah satu meniadakan fungsi atau mengacuhkan pengaruh yg lain, sama halnya dg menistakan maksud kejadian.
………..SETIAP BAGIAN DARI DUNIA ITU BERTEMU DG PASANGANNYA…………
Dalam pandangan orang bijak, langit adl laki2 n bumi adl perempuan. bumi memupuk apa yg tlah dijatuhkan oleh langit. jika bumi kekurangan panas maka langit mengirimkan panas kepadanya, jika bumi kehilangan kesegaran n kelembaban, langit segera memulihkannya.
Langit memayungi bumi, laksana istri yg menafkahi istrinya, dan bumi pun sibuk dg urusan rumah tangganya, ia melahirkan, menyusui n merawat sgala apa yg tlah dilahirkan. tak ubahnya langit n bumi dikaruniai kecerdasan, krn mereka melaksanakan pekerjaan makhluk yg memiliki kecerdasan.
Andaikan pasangan ini tidak mengecap kenikmatan, mengapa mereka bersanding seperti sepasang kekasih?tanpa bumi akankah pohon n bunga bisa berkembang? sementara tanpa langit, akankah panas n air akan tersediakan?
Sebagaimana Tuhan memberikan hasrat kpd lelaki n perempuan shg dunia menjadi terpelihara oleh kesatuan mereka.
Mereka diciptakan untuk saling melengkapi. sifat pria seperti langit. ia adl sumber dr setiap apa yg Allah turunkan kpd manusia, seperti air n makanan. sifat perempuan seperti bumi, ia lembut, reseptif n subur.
“…dan apa yg telah Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dg air itu Dia hidupkan bumi stelah mati (gersangnya) n Dia sebarkan di bumi setelah itu segala jenis hewan n pengisaran anginnya n awan yg dikendalikan antara langit n bumi…” (QS. Al-Baqarah : 164)
Dlm penyatuannya, wanita diibaratkan saudara kandung pria oleh rasulullah. ini menggambarkan dlm menyelenggarakan kelestarian dunia, wanita adl mitra pria. Allah memang memberikan satu tingkat di atas wanita. itu lebih sbg memberikan tanggung jawab untuk mengayomi n untuk menjadi pemimpin yg baik bagi wanita tanpa menghilangan aspek kemitraannya.
Wanita bukan sekedar aspek komplementer. meski seorang istri mempunyai kewajiban mentoati suami, namun tidak berarti suara wanita tidak didengar shg wanita sering kali merasa tidak di anggap atau tdk dihargai.
Kadang kala pria menganggap tugasnya sbg kpala rumah tangga untuk mengendalikan rumah tangga sekaligus untuk mengendalikan istri. tidak sedikit suami yg menolak pengaruh istri ps dirinya, shg tercipta pola kepemimpinan yg otoriter.. banyak kejadian pria merasa malu jika harus meminta pendapat istrinya dlm mengambil sebuah keputusan.
Banyak hal yg dpt dipelajari pria dari wanita, salah satunya adl rasa sensitif sosial. wanita lebih berfokus pd memahami perasaan n menjaga hubungan dr pd pria. pria sering menganggap dikap ini berlebihan, wanita terlalu di anggap sentimentil atau cengeng. padahal sifat ini membuat kita lebih terampil dlm bergaul krn kepekaan thd nuansa sosial n orang lain.
Pria akan belajar hal yg penting dlm persahabatan dari wanita. ketika pria menghargai n menghormati wanita, dia mau blajar lbh banyak ttg emosi dari wanita. kelak dia akan memahami kekurangan dari keluarganya, dunia istrinya, dunia anak2nya n teman2 mereka. meski cara pengungkapan emosi tidak sama dg wanita, pria blajar untuk mengikat diri secara emosional dg istrinya. kelak dia akan memilih kata “kita” dari pada “aku”. ini artinya sangat besar untuk menjaga kelanggengan rumah tangga n hubungan mreka dg orang lain.